Resep Rahasia Mertua

Salad kepiting lezat dan praktis ala ala saya. Banyak cara penyajian salad, termasuk diantaranya adalah salad kepiting .. Kepiting? Wow.. kolesterol .. Ya, banyak orang langsung bergidik begitu mendengar kata kepiting. Pasti langsung menghubungkannya dengan kolesterol. Dan langsung teriritasi dengan kolesterol, serta menolak mentah mentah untuk mengkonsumsi hewan ini. Haruskan kita seperti itu? Iya, jika kandungan kolesterol dalam tubuh kita termasuk tinggi, ya .. sudah layak dan sepantasnya jika menolak sajian ini. Tapi bagaimana jika kadar kolesterol tubuh kita tergolong normal? Kayaknya gak perlu ekstrim menolak si kepiting deh.. Dan gak perlu latah ikut ikutan orang yang menolak mengkonsumsi kepiting. Ingat, kandungan protein dalam kepiting oke banget loh.. Gitu deh …. Oceh ocehan awal saya soal si kepiting ini. Sekarang kita lanjut yuk dengan membahas saladnya. Salad kepiting lezat praktis dan gak ribet ala ala saya termasuk mudah pembuatannya, alias gak ribet dan boleh dikataka

Rujak … mendengar kata “ rujak ”  sudah pasti yang terbayang di benak adalah aneka buah buahan disertai bumbu yang didominasi dengan gula merah.. Terbayang lagi, suasana sore hari, kumpul kumpul dengan teman sambil ngobrol dan lain lain dan lain lain. Ya, rujak memang identik dengan hal hal seperti yang saya sebutkan di atas, walau tidak selamanya begitu. Semua orang juga tau rujak .Yang membedakannya hanyalah racikan bumbunya. Ada bumbu rujak uleg, bumbu rujak bebek , bumbu rujak petis dan lain sebagainya. Rujak buah ala Manado jaman dulu … Ya begitulah saya menjudulkan sajian ini. Karena seperti inilah rujak yang sering saya konsumsi saat saya masih kecil sampai menginjak remaja dan sekarang sepertinya sudah kalah popularitas dibanding rujak uleg. Awalnya saya sudah lupa juga dengan rujak ini. Teringatnya pas waktu Valentine’s day kemarin. Saya menghabiskan Valentine’s day bersama teman teman masa kecil yang masih kompak hingga sekarang. Kamipun makan makan di salah satu restoran Ika

Hmm Tahu Masak Santan ? Menu kagetan yang tercipta saat hujan deras mengguyur tempat kediamanku Manado. Hujan deras malas keluar… “hujan, banjir, becek gak ada ojek” .. hmmm niru niru ungkapannya sang artis kontroversial Cincha (baca: Cinta) Laura.. Tapi yang memang demikianlah adanya. Beberapa hari disini hujan melulu dan celakanya lagi sering sekali mati lampu. Saya tidak tahu apa masalahnya dengan PLN yang menurut perasaan saya sudah 4 tahun terakhir ini selalu mati lampu saja. Mati lampu 2 x 4 jam sudah biasa bagi kami masyarakat Manado. Mau yang 15 jam, pernah juga. Bahkan beberapa hari yang lalu sempat mati lampu 36 jam.. hm 36 jam loh saudara saudara. Satu hari setengah. Kebayang kan apa jadinya. Saat itu stress melanda masyarakat Manado. Sampai hendak berceloteh di media sosialpun sudah tidak bisa. Ahaa semua HP sudah pada habis baterei.Power Bank juga dan tidak tau hendak di cas dimana. Untung saat itu sudah masuk musim hujan. Selain cuaca agak lebih adem, juga untuk saat saat

Biji biji – Begitu kata orang Manado. Jenis panganan ini benar benar merakyat bagi orang Manado khususnya suku Minahasa. Biji biji yag identik dengan hari raya ini, hampir selalu ada di deretan kue kue kering untuk natal dan tahun baru, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di desa desa. Camilan ‘icon’ hari raya natal dan tahun baru selain kue kering. Sepertinya tanpa biji biji ini bukanlah hari raya. Biji biji camilan khas Manado Biji biji ini sebetulnya ada 2 jenis. Yakni biji biji manis dan biji biji garam. Biji biji manis ya yang ini, yang nanti resepnya akan saya sajikan pada bagian akhir dari tulisan ini. Sedangkan biji biji garam adalah biji biji yang ditambahin bumbu seperti bawang putih dan jahe. Ntar ya next akan saya kasi resepnya. Dan sekarang kita bicara biji bii manis dulu. Biji biji yang biasanya juga menjadi teman nonton TV ini sebetulnya gak sulit loh bikinnya.. Cepat pula. Mau taruh caranya? Ini dia resepnya… Yuk hadirkan nuansa bumi nyiur melambai di meja saji anda.

Tumis Kacang Panjang Bumbu Woku -- Wow, Manado bangeeet .. ya begitulah adanya.. Yang memasak juga orang Manado.  Sayur tumis bumbu woku ini sama orang Manado sering juga disebut   Sayor Garo . Sayor yang artinya Sayur, sedangkan garo berarti garuk. Jadi arti keseluruhannya, sayur yang di garuk garuk di wajan.. hahhaa… Saya juga bingung sama bahasa Manado ini, sebutan sayor garo hanya dipakai untuk sayur yang bumbunya banyak. Sedangkan untuk sayur cah yang bumbunya hanya bawang putih tidak disebut sayor garo, padahal kan semuanya juga digaruk garuk di wajan.. J    Itu sedikit intermeso saya sehubungan dengan bahasa Manado yang berkaitan dengan kuliner ini. Sekarang kembali ke cerita bumbu woku. Bagi yang masih bingung, seperti apa sih bumbu woku itu, silahkan klik  sekilas ulasan tentang bumbu woku . Bumbu woku ini memang serba guna. Dapat diaplikasikan dalam berbagai bahan makanan. Entah itu pada ikan, daging ataupun sayur. Dari aromanya saja, benar benar sudah tercium bau khas dapu

Sup Macaroni mungkin sudah tidak asing bagi kita semua. Hanya saja cara olahnya yang berbeda beda. Biasanya kami memasak sup macaroni dengan menambahkan susu dan parutan keju dalam sup macaroni. Itu resep opa saya, dimana beliau memang berdarah kolonial murni, semua muanya kalau bisa diberi susu dan keju J Kadang juga bosen memasak sup macaroni “gemuk’ , demikian kata mami saya. Dan, untuk kali ini yaa sekali sekali deh masak sup macaroni ‘kurus’.. J   . Sangat mudah sekali memasak sup macaroni ‘kurus’ ini. Lagi lagi pinjam istilah mami. Yaa boleh dikata gak ribet, hanya saja harus hati hati saat merebus macaroninya agar matang dan tidak terlalu lembek. Hanya itu saja. Kalau urusan bikin kaldunya sih so pasti anti gagal. Wong Cuma rebus merebus saja koq. Sup ini sebetulnya masakan kagetan saya hari ini.Tadinya gak niat masak, malah pingin liat liat mall untuk persiapan imlek. Pasti kan ada rame ramenya, juga perlu belanja untuk keperluan rumah terlebih persediaan makanan yang sudah m

Wedang Ronde ala Manado – Ah, sebetulnya dalam dunia perkulineran Manado tidak ada istilah wedang Ronde… Hidangan ini oleh orang Manado biasanya disebut “ tai kambing ”. Wah tai kambing …. Serem banget ndengernya. Tapi, ya begitulah istilahnya orang Manado. Mungkin karena bentuknya ya.. ‘bola bola’nya kecil yang secara fisik mirip tai kambing  J Selain memang berfungsi sebagai penghangat badan, hidangan ini juga sudah menjadi tradisi orang Cina Manado dalam rangkaian upacara pernikahan. Tai kambing ini biasanya disajikan pada malam sehari menjelang hari pernikahan. Kurang lebih seperti malam midodareni. Pada malam itu, keluarga pihak pengantin wanita akan menjamu tamu tamu dan relasinya juga para sahabat dan teman teman pengantin wanita, seolah malam perpisahan ‘status’, atau malam terakhir sebagai gadis, karena pada besok hari, sang ‘nona’ sudah menyandang status sebagai istri dan tentu saja sudah tidak gadis lagi, Dalam malam ini tidak ada tamu yang berkaitan dengan pengantin pria