Setup pisang kepok ala Manado

Punya pisang kepok banyak, bingung mau diapain? Bosan dengan pisang kepok goreng ataupun kolak pisang? So enakan diapain ya…



Mungkin resep setup (orang Manado menyebutnya Stoof) pisang kepok bisa jadi solusinya.

Setup pisang kepok (Pisang capatu dalam bahasa Manado) atau sering juga disebut dengan Kolak Belanda  adalah salah satu sajian favorit keluarga kami. Resepnya juga  adalah resep turun temurun dari  oma saya. 

Kuliner khas Manado jadul ini memang akrab dengan para meneer, mevrouw, sinyo dan noni Belanda jaman baheula dan sepertinya masih terus diaplikasikan oleh masyarakat Manado. Ya begitulah masyarakat Manado, kehidupannya banyak terpengaruh dengan kehidupan kolonial jaman doeloe .

Setup pisang ini enak dinikmati dalam keadaan panas. Lebih lengkap lagi jika dinikmati sore hari kala cuaca dingin atau habis hujan. Wow lengkap sudah sensasinya.

Memang setup pisang ini agak sedikit berbeda dengan setup pisang sebagaimana lazimnya. Ya karena memang tersentuh dengan cita rasa kolonial. Setup ini pakai margarin dan parutan keju, Tapi jika gak mau dipakai juga tidak apa apa..

Yuk simak resepnya.. gampaaang banget bikinnya

Setup pisang kepok ala Manado
Stoof Pisang

Resep Setup pisang kepok ala Manado


Bahan
  • 1 sisir pisang kepok matang (sekitar 15 buah pisang sedang)
  • ½ kg gula pasir (Atau menurut selera)
  • 4 batang kayu manis (belah 3 setiap batang)
  • 2 sdm margarine
  • 2500 ml air
  • Keju parut. Kuantitas disesuaikan dengan selera

Cara membuat setup pisang kepok ala Manado

  • Kupas pisang potong potong. 1 pisang dipotong 4 bagian
  • Rebus pisang dengan gula pasir dan kayu manis hingga matang
  • Menjelang diangkat, masukkan margarine. Tunggu hingga margarine cair, angkat. 
  • Parutkan keju jika akan disajikan
  • Lebih lezat disajikan selagi panas.
Gampang kan?

Comments

Popular posts from this blog

Berbagai nama lain dari ikan Malalugis

Mengenal jenis jenis ikan laut yang merakyat di kalangan orang Manado

Sekilas tentang masakan Manado woku, kinetor dan tinorangsak